Daya hantar listrik (DHL) merupakan kemampuan suatu
cairan untuk menghantarkan arus listrik (disebut juga konduktivitas).
DHL pada air merupakan ekspresi numerik yang menunjukkan kemampuan suatu
larutan untuk menghantarkan arus listrik. Oleh karena itu, semakin banyak
garam-garam terlarut yang dapat terionisasi, semakin tinggi pula nilai DHL.
Besarnya nilai DHL bergantung kepada kehadiran ion-ion anorganik, valensi,
suhu, serta konsentrasi total maupun relatifnya.
Konduktivitas dinyatakan dengan satuan p mhos/cm atau p Siemens/cm.
Dalam analisa air, satuan yang biasa digunakan adalah µmhos/cm. Air suling
(aquades) memiliki nilai DHL sekitar 1 µmhos/cm, sedangkan perairan alami
sekitar 20 – 1500 µmhos/cm (Boyd, 1988 dalam Effendi, 2003).
Besarnya daya hantar listrik bergantung pada kandungan
ion anorganik (TDS) yang disebut juga materi tersuspensi. Hubungan antara TDS
dan DHL dinyatakan dalam persamaan (2.1) (Metcalf & Eddy : 1991 dalam
Effendi, 2003).
TDS (mg/L)
= DHL (mmhos/cm atau ds/m) x 640
|
(2.1)
|
Nilai TDS
biasanya lebih kecil daripada nilai DHL. Pada penentuan nilai TDS, bahan-bahan
yang mudah menguap (volatile) tidak terukur karena melibatkan proses
pemanasan.
Pengukuran DHL dilakukan menggunakan konduktivitimeter
dengan satuan µmhos/cm. Prinsip kerja alat ini adalah banyaknya ion yang
terlarut dalam contoh air berbanding lurus dengan daya hantar listrik. Batas
waktu maksimum pengukuran yang direkomendasikan adalah 28 hari.
Menurut APHA,
AWWA (1992) dalam Effendi (2003) diketahui bahwa pengukuran DHL berguna dalam
hal sebagai berikut :
- Menetapkan tingkat mineralisasi dan derajat disosiasi dari air destilasi.
- Memperkirakan efek total dari konsentrasi ion.
- Mengevaluasi pengolahan yang cocok dengan kondisi mineral air.
- Memperkirakan jumlah zat padat terlarut dalam air.
- Menentukan air layak dikonsumsi atau tidak.
Jadi,penggunan DHL sebagai parameter kuaitas air
bertujuan untuk mengukur kemampuan
ion-ion dalam air untuk menghantarkan listrik serta memprediksi kandungan
mineral dalam air. Pengukuran yang dilakukan berdasarkan kemampuan kation
dan anion untuk menghantarkan arus listrik yang dialirkan dalam contoh air
dapat dijadikan indikator, dimana semakin besar nilai daya hantar listrik yang
ditunjukkan pada konduktivitimeter berarti semakin besar kemampuan
kation dan anion yang terdapat dalam contoh air untuk menghantarkan arus
listrik. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin banyak mineral yang terkandung
dalam air.
terimakasih atas refrensinya gan
BalasHapusterimakasih atas refrensinya gan
BalasHapusThumbs up :)
BalasHapus